Ini bukan yag pertama kalinya saya mengukuti pelatiha SBS,
setahun yag lalu saya juga mengikuti
acara pelatiha yang sama namun waktu itu namaya berbeda, kalau dulu namaya
PUSDIKLAT Nasioal tapi sekarang namanya WORKSHOP Nasional, apapun namanya tapi
menurut saya namanya Training TIM, PUSDIKAT pernah dilaksanakan 4 kali, pertama
di Tasikmalaya, kedua di Kantor cabang Cirebon, ketiga di batu Malang dan yang
terakhir di kantor cabang Malang. Dari kesekian kalinya training di atas ada
banyak pengalaman yang saya dapat,
pengalaman hidup dan pengalaman intelektual, dari ke 4 training di atas hanya 1
kali yang tidak saya ikuti waktu di
Cirebon saat saya sakit demam berdarah dan harus dirawat inap di RS Cirebon.
Pra Workshop
Sebelum workshop dimulai peserta dari seluruh cabang dikirim
mekanisme workshop yang salah satu
isinya adalah peserta wajib mengerjakan
peugasan pertama yaitu Pre-Test yang berisi 5 file, ke-SBS-an, keuangan, public
relation dan marketing, pengetahuan bisnis, resensi buku dan presentation, saat
saya mendapatkan tugas ini dan mengerjakannya, saya hanya bisa bilang “wow” ini
baru workshop. 2 hari saya selesaikan mengerjakan pre-test pas dengan waktu yang gtelah ditentukan yaitu
tanggak 24 Juli terafkhir plengumpulan.
Tanggal 25 Juli saya dan 2 tim dari Malang berangkat
menuju Jakarta terlebih dahulu, Erik dan
Retno kami hanya ber-3 naik kereta
rakyat Mataremaja Malang-Senen, wow, perjalanan yang sangat melelahkan tapi
menyenangkan, naik kereta ini seperti mengingat kembali perjalanan 1 tahun lalu
menaiki kereta yang sama tapi dengan suasana yang berbeda, kalau dulu saya
sendirian tapi sekarang bersama 1 orang sahabat
dan 1 orang akhwat “gelis” patner kerja, serasa nostalgia.
Ada kejadian menarik ketika kami sampai di Jakarta, seperti
kebanyakan orang bicarakan tentang Jakarta, kota yang padat dengan segudang
kemacetan dimana-mana, panas dan juga kota egois para penghuninya. Udara yang
berbeda telah kami rasakan, kami seperti terdampar di sebuah kota setelah 1
hari 1 malam berhasil menaklukkan perjalanan terpanjang di pulau jawa ini. Hal
pertama yang wajib dilakukan adalah bersih-bersih diri dan merencanakan kemana
perjalanan berikutnya di kota para koruptor ini, akhirnya kami putuskan untuk
bermalam 1 malam saja di rumah kontrakan adek saya yang kebetulan ada di
Jakarta, Trans Jakarta atau yang biasa kami sebut Bus Way menjadi pilihan utama,
maklum si Retno belum pernah naik bus ini, secara tidak tersurat saya lah yang
menjadi “leader” karna memang hanya saya yang tau jalan (sok tau J ).
Berdasarkan feeling, saya membawa ke-2 teman saya dari halte
1 ke halte yang lain harmony, Blok M, Matraman, tugu monas hingga 2 kali, disini
saya ingin menunjukkan bahwa peranan seorang pemimpin itu sangat berpengaruh
terhadap tercapainya arah tujuan, tujuan yang dekat bisa menjadi panjang jika
pemimpinnya salah menggunakan feelingnya, yang pada akhirnya solusi cepat yang
diambil ketika bingung menentukan arah tujuan yaitu rumah adek saya di daerah
Jakarta Selatan, kami berpindah menggunakan Taxi Blue Bird. Ini juga pentingnya
saran dari orang yang dipimpin kepada sang leader.
Tiba di Kota yang
Katanya Kota Hujan
Ketika jam menunjukkan pukul 06:00 kami sudah berada di
stasion Pasar Minggu menunggu kereta cepat Commuter
, ini adalah pertama kali saya menaiki commuter
Jakarta-Bogor mungkin begitu juga
dengan ke-dua teman saya Erik dan Eno. Lagi-lagi kami hampir tersesat gak
sampai-sampai di stasiun Bogor gara-gara ketiduran di kereta, Erik asyik dengan
mainan barunya si Apple i-Ped, si Eno Asyik melamun.
Bermodalkan sms petunjuk dari bang Aji kamipun menelusuri
jalanan kota yang katanya dijuluki kota hujan tapi gak hujan-hujan ini dengan
angkot warna hijau, katanya inilah angkot khas Kota ini yang juga dkenal dengan
kota seribu angkot . kami membayangkan tempat WorkShop kali ini di villa yang keren
dan gak jauh-jauh amat dari kota, namun ternyata lumayan jauh dari keramaian
sampai-sampai sopir angkot pun gak tau tempatnya. Sesampainya di tempat yang
katanya villa kamipun langsung mencari tempat acara yang ternyata di sebuah
masjid disamping kolam pembenihan ikan. Wow, tempat yang keren J .
Di workshop ini, kami berharap akan mendapat banyak ilmu dan
perubahan baru yang membawa kemajuan cabang SBS Malang, beberapa hari sebelum
hari kami sudah mencium hawa-hawa pembelajaran di workshop ini, setiap peserta
diminta mengisi pre-test terlebih dahulu diamtaranya tentang ke-SBS-an,
pengetahuan keuangan, pengetahuan manajemen dan marketing, sampai resensi buku,
padahal di training-traning sebelumnya gak ada penugasan seperti ini, saya
merasakan Mr. Yun selaku pimpinan tertinggi di SBS menginginkan setiap Leader
dibawahnya melek dengan belajar tanpa henti, melatih tim untuk terus menambah
pengetahuannya dengan membaca, membaca apa saja.
Saya Peserta, Saya
Panitia, Saya Juga COACH
Unik memang, tiga jabatan sekaligus yang saya sandang di
workshop kali ini, ini adalah kegiatan pertama kali yang saya ikuti dengan tiga
jabatan sekaligus, semua peserta diangkat menjadi panitia oleh Mr.Yun yang itu
artinya setiap peserta dilatih kepemimpinannya sejak awal,tiga skill
kepemimpinan sekaligus, pemahaman system SBS, peningkatan keilmuan atau
pengetahuan dan merencanakan acara.
Dalam kepanitiaan saya mendapat jatah sebagai kordinator
olahraga dan wisata, awalnya saya sempat kaget dengan kata “olahraga”, tau
sendiri olahraga saja saya jarang sejak 3 bulan terakhir ini, perut saya sudah
membuncit tanda kemakmuran yang jauh dari tanda gemar olahraga J, tapi apa boleh buat amanah harus
diambil, tapi disisi lain saya senang karna salah 1 tugasnya yaitu bertanggung
jawab atas terselenggaranya wisata selama acara, wah..ini kan GUE BANGET….!
Disamping itu saya juga menyandang coach di acara ini, karna apa? Karna saya juga dapat tugas menjadi
pemateri dalam acara ini, yaitu materi IT yang saya sederhanakan menjadi
“Online Marketing”. Dari awal memang
saya mengajukan materi ini karna saya anggap materi ini sangatlah penting bagi
tim secara khusus dan bagi keberlangsungan SBS secara umum, dan sayalah yang
pas mengisinya J.
Buku Menjadi Hidangan
Kami Setiap Hari
Ciri khas utama workshop kali ini adalah menjadikan bedah
buku untuk mengawali setiap sesi yang itu mengharuskan setiap peserta, panitia
ataupun coach membaca buku dan mempresentasikan hasil bacaannya, budaya belajar
yang bagus diterapkan dalam workshop ini sehingga leader yang malas baca akan
secara tidak sadar ingin membaca karna memang dituntut untuk membaca yang pada
akhirnya nanti setelah selesai acara semua peserta akan terbiasa membaca buku.
Setiap peserta mendapat 2 kali kesempatan untuk membedah buku
yang sudah diberikan langsung bukunya diawal oleh Mr.Yun, saya mendapat judul
buku yang sangat hebat yang mencerminkan dan menunjang kinerja say a selaku
Leader utama di SBS Cabang Malang, pertagma buku marketing karangan Hermawan
Kartajaya “Grow With Character” dan yang
kedua “ Manager Juara” karangan Nic Peeling.
Sambel oh Sambel…
“ini dia yang dicari para kaum pria di workshop ini kecuali
Bang Yun” itulah kata yang terucap ketika pertama kali kami mendapatkan sambel
yang sudah beberapa hari sejak pertama kali menginjakkan kaki di kota Bogor ini,
sambel seakan menjadi makanan yang langka di kota ini, mungkin inilah yang
menjadi alasan utama kenapa Mr. Yun memilih Bogor sebagai kantor administrasi
Pusat (kantor nasional), tepat sekali karna Mr. Yun sangat anti dengan makanan
yang satu ini, tapi bagi saya dan beberapa peserta kebanyakan tanpa sambel
makan serasa hampa, kalau diibaratkan bagai nonton film keren Spiderman tapi ti
layar hitam putih J, bagaimana rasanya tuh???.
Sambel menjadi perbincangan yang sangat sensitive bagi kami,
hingga bela-belain setiap malam ke Alfa Midi hanya untuk membeli sambal kemasan
yang akan habis dilahap seketika. Dan ternyata para kaum hawapun di workshop
ini juga merasakan hal yang sama “tersiksa makan tanpa sambal”.
Hingga saya puny aide agar kinerja paga Genius Leader ini
semangat maka dibuatlah program kantor di tiap-tiap cabang SBS yaitu “Sambal
day”, jadi setiap tim harus makan sambal dulu tiap pagi sebelum bekerja J agar semangat selalu terjaga setiap hari. Hahaha….
Genius Leader
Bogor dan Malang, 11 Agustus 201